Blogroll

HAII... WELCOME TO MY BLOG
Diberdayakan oleh Blogger.

KALIMAT EFEKTIF (2)

Kalimat Efektif adalah Kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar dan atau pembaca.

Ciri - ciri Kalimat Efektif
1. Kesepadanan Struktur Bahasa
          Keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan yang baik. Kesatuan menunjukan bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
  • Ciri Kesepadanan : 
          Mempunyai struktur Jelas. Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan : di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek. Tidak terdapat subjek ganda, Predikat kalimat tidak didahului kata Yang.
Contoh: 
- Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi.
   (Setiap Pengendara mobil Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi)
- Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani.
   (Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk)

2. Keparalelan atau Kesejajaran Bentuk
              Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai didalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh:
- Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air dan menata ruang.
- Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar.

3. Ketegasan atau Penekanan Kata
             Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
   a.) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
        - Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecendrungan tidak puas.
        - Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
   b.) Melakukan pengulangan (repetisi)
        - Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
     - Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya.
   c.) Melakukan pengontrasan kata kunci
        - Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
        - Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
   d.) Menggunakan partikel penegas penekanan kata
        - Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu.
        - Meskipun hujan turun , ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah.

4. Kehematan Kata
              Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi. dapat dilakukan dengan cara:
     a.) Menghilangkan Pengulangan Subjek
          -  Karena ia tak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. 
             (seharusnya di hilangkan kata "ia")
     b.) Menghindarkan Pemakaian Superordinat pada Hiponim Kata
          - Mira gadis yang memakai baju warna merah.
            (Menghilanngkan kata "Warna")
     c.) Menghindarkan Kesinoniman Dalam Satu Kalimat
          - Jangan naik ke atas karena licin.
            (Menghilangkan kata "Ke atas" )
     d.) Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
          - Ia mengambil semua jeruk-jeruk yang masih ada dimeja.

5. Kecermatan
              Kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini:
    a.) Hindari Penanggalan Awal
         -  Saya keberatan jika harus mencantumkan nama ahli bahasa itu pada buku perdana hasil karya sendiri karena berbagai pertimbangan.
(kata "keberatan" menjadi "berkeberatan")
    b.) Hindari Peluluhan Bunyi /c/
        - Ia menyintai calon istri sehingga menyiptakan puisi terindah sebagai mas kawin di hari pernikahannya.
           (seharusnya mencintai , menciptakan)
    c.) Hindari Bunyi /s/, /p/, /t/ dan /k/ Yang Tidak Luluh
         - Tanpa mengesampingkan kodratnya sebagai perempuan, KPI berusaha  memromosikan, dan mensosialisasikan undang-undang pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
(mengesampingkani --> mengkesampingkan , Memromosikan --> mempromosikan)
    d.) Hindari pemakaian kata ambigu
         Saya menerima uang dua puluh lima ribuan. Berapa jumlah yang tepat?
         - Saya menerima uang 25 lembar ribuan. Saya menerima uang Rp. 25.000,00
         - Saya menerima uang 20 lembar lima ribuan. saya menerima uang Rp. 100.000,00

6. Kelogisan
    Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis atau masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
    Contoh:
    - Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua lagi. 
    - Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.

7. Kepaduan
    Baik: 
     - Anak yang paling kecil itu memukul temannya dikelas kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya.
   Tidak Baik: 
     - Anak yang paling kecil itu memukul dengan sekuat tenaganyakemarin pagi di kelas temannya.



Sumber .. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar