Blogroll

HAII... WELCOME TO MY BLOG
Diberdayakan oleh Blogger.

PERBEDAAN SIMPLE PAST, PAST PROGRESSIVE & PRESENT PERFECT

SIMPLE PAST & PAST PROGRESSIVE
Remember- the simple past talks about something that happened before. It happened and itfinished. Some words are regular and just have -ed added at the end like walked, helped, andplayed. Others are irregular and have many variations like ate, began, and slept.

The past progressive talks about something that was happening before, but for a period of time. It uses was or were + verb-ing like was eating or were playing. It gives a background for something that was happening while a different event happened.

Example: While I was eating, the telephone rang.

So, during the time I was eating (let's say from 6:30-7:00 p.m.) somebody called my house (let's say they called at 6:49p.m.) One thing happened (simple past) during the period of time another thing was happening (past progressive.)

Here is another example: They saw an old man as they were walking down the street.
You can think of walking as a video. You see the movement. You see the time passing. Think ofsaw as a photo. It is one point of time. You don't think of the time passing.


dreamed in English when I was sleeping.
She was listening to the radio when the mail came.
They visited Sydney when they were traveling in Australia.


SIMPLE PAST & PRESENT PERFECT

PRESENT PERFECT TENSE
(+) S + HAVE/ HAS + VERB 3 + O
Yuwono has bought car

(-) S + HAVE/ HAS + NOT + VERB 3 + O
Yuwono has not bought car

(?) HAVE/HAS + S + V3 + O?
Has Yuwono bought car


SIMPLE PAST TENSE
(+)S + VERB 2 + O + ADVERB OF TIME (keterangan waktu)
Beni went to Jogja yesterday

(-)S + DID + NOT + V1 + O +ADVERB OF TIME
Beni did not go to Jogja yesterday

(?)DID + S + V 1 + O + ADVERB OF TIME
Did Beni go to Jogja yesterday?


Secara rumus, memang penyusunan kalimat present perfect tense dan simple past tense sangat berbeda, jika dalam present perfect tense kita menggunakan Verb 3 (kata kerja bentuk ketiga), sedangkan dalam simple past tense kita menggunakan Verb 2 (kata kerja bentuk kedua).
sedangkan maknanya, jika kalimat ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kalimat yang mempunyai bentuk tenses present perfect tense dan simple present tense mempunyai arti yang sama yaitu: sudah atau telah.


Contoh:
I have eaten bread : saya telah makan nasi
I ate bread yesterday: saya telah makan nasi kemarin


Terkadang kita bingung kapan kita kita harus menggunakan simple present tense, kapan kita menggunakan simple past tense. Jika ingin membuat suatu kalimat yang kita tidak tahu atau tidak disertai dengan keterangan waktu maka kita menyusunnya menggunakan bentuk present perfect tense, sedangkan jika kita mengetahui keterangan waktunya, maka kita menggunakan simple past tense.


Jadi, perbedaan antara present perfect tense dan simple past tense hanya penggunaan keterangan waktu saja. present perfect tense tidak ada keterangan waktu secara jelas. sedangkan simple past tense, ada keterangan waktu lampau yang jelas. 


sumber: 
http://www.5minuteenglish.com/mar10.htm
https://syifa249e.wordpress.com/tugas-tugas/data-data-bahasa-inggris/perbedaan-present-perfect-tense-simple-past-tense/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TENSE

SIMPLE PRESENT
Simple present tense adalah suatu bentuk kata kerja untuk menyatakan fakta, kebiasaan, atau kejadian yang terjadi pada saat ini. Bentuk kata kerja ini paling sering digunakan dalam bahasa Inggris. 

Penjelasan dan Rumus Simple Present Tense
Simple present tense dibentuk dari verb-1 (present tense) atau linking verb “be” (is, am, are). Apa itu verb-1? Verb-1 merupakan bare infinitive dengan tambahan -s atau -es (contoh verb-1: does, goes, wants) khusus untuk subject berupa singular noun (kata benda tunggal: Tita, book, car) atau third person singular pronoun (kata ganti orang ketiga tunggal: she, he, it); atau tanpa tambahan apapun (contoh verb-1: do, go, want) untuk subject berupa plural noun (boys, men, books) atau plural pronoun (we, they), pronoun I/you, atau compound subject (you and me, Tina and Ratih).
Dengan demikian rumus simple present tense untuk kalimat positif, negatif, dan interogatif sebagai berikut.
Kalimat
Rumus Simple Present Tense
Contoh Simple Present Tense
Positif (+)
S + V-1
S +/- auxiliary (do/does) + bare infinitive
She likes eating out
S + be (am/is/are)
The children are naughty.
Negative (-)
S + auxiliary (do/does) + not + bare infinitive
She doesn’t like eating out
S + be(am/is/are) + not
The children aren’t naughty
Interogatif (?)
Do/Does + S + bare infinitive
Does she like eating out
Be(am/is/are) + S
Are the children naughty


·         PRESENT PROGRESSIVE
Present continuous tense atau present progressive tense adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan aksi yang sedang berlangsung sekarang (present) atau rencana di masa depan (future). Karena dapat digunakan pada presentatau future, tense ini sering diiringi adverb of time untuk memperjelasnya.

Rumus Present Continuous Tense
Present continuous tense dibentuk dengan auxiliary verb “be”, berupa is/am/are – karena present tense (waktu sekarang),  dan present participle (V1-ing). Umumnya present continuous tense hanya terjadi pada aksi berupa dynamic verb, tidakstative verb. Mengapa begitu? karena secara umum hanyadynamic verb yang memiliki bentuk continuous [Baca: Stative Verb dengan Bentuk Progressive].
Dengan demikian rumus present continuous tense untuk kalimat positif, negatif, dan interogatif adalah sebagai berikut.
Kalimat
Rumus Present Continuous Tense
Contoh Present Continuous
positif (+)
S + be(am/is/are) + present participle
The ships are sailing
He is smiling
negatif (-)
S + be(am/is/are) + not + present participle
The ships are not sailing
He is not smiling
interogatif (?)
be(am/is/are) + S + present participle?
are the ships sailing
Is he smiling

SIMPLE PAST
Simple past tense adalah suatu bentuk kata kerja sederhana untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian terjadi di masa lampau. Pada simple past tense, waktu kejadian (yesterday, last two days, last year) atau periode waktunya (for two months, for a day, for an hour) dapat disebutkan secara spesifik. Simple past tense juga dapat digunakan untuk membentuk conditional sentence tipe 2.

Rumus Simple Past Tense
Simple past tense dibentuk dari verb-2 (past tense) atau linking verb “be” (was, were). Apa itu verb-2? Verb-2 merupakan bare infinitive (bentuk dasar verb) dengan tambahan -ed, -en, -d, -t, -n, atau -ne untuk regular verb atau bentuk yang tidak konsisten pada irregular verb. [Baca juga:Regular dan Irregular Verb]
Dengan demikian rumus simple past tense untuk kalimat positif, negatif, dan interogatif sebagai berikut.
Jenis Kalimat
Rumus
Contoh Simple Past Tense
positif (+)
S + Verb-2 (past tense)
S + be(was/were)
The teacher came
I was a stamp collector
negatif (-)
S + did + not + bare infinitive
S + be(was/were) + not
The teacher didn’t come
I wasn’t a stamp collector
interogatif (?)
Did + S + bare infinitive
be(was/were) + S
Did the teacher come
Was I a stamp collector

PAST PROGRESSIVE
past progressive tense juga digunakan untuk berbicara tentang peristiwa di masa lalu. Hanya saja, past progressive tense secara lebih spesifik digunakan untuk berbicara tentang kejadian yang sedang berlangsung pada waktu tertentu di masa lalu. Dalam konstruksi past progressive, kita tidak lagi menggunakan To Be dalam bentuk present melainkan dalam bentuk past. Terdapat tiga bentuk To Be present yaitu is, am, are. Ketiga To Be tersebut secara struktural berubah menjadi dua bentuk saja dalam versi past form yaitu was (untuk is dan am) dan were (untuk are).
Selain To Be past, past progressive tense juga menggunakan bentuk gerund yaitu kata kerja yang dibendakan. Secara umum, gerund dapat menempati posisi sebagai subyek, pelengkap, atau objek sebuah kalimat. 
Beberapa contoh gerund adalah singing (menyanyi), dancing (menari), thinking (berpikir), holding (memegang), kicking (menendang), dan lain-lain. Penjelasan lebih lengkap tentang past progressive tense terdapat dalam uraian berikut.

Rumus past progressive tense
Untuk dapat memahami past progressive tense secara lebih menyeluruh, pelajarilah pengertian past progressive tense dengan seksama berikut rumus dan contoh penggunaannya dalam kalimat.
S + To Be past (were, was) + infinitive + -ing
Keterangan:
S
Subyek
To Be past
was (untuk subyek I, He, She, It)
were (untuk subyek you, we, they)
Infinitive –ing
kata benda yang diperoleh dengan menambahkan –ing dibelakang kata kerja (gerund)

PRESENT PERFECT
Present perfect tense adalah suatu bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan suatu aksi atau situasi yang telah dimulai di masa lalu dan masih berlanjut sampai sekarang atau telah selesai pada suatu titik waktu tertentu di masa lalu namun efeknya masih berlanjut.
Rumus Present Perfect Tense
Present perfect tense dibentuk dengan auxiliary verb “have” atau “has”, dan past participle (verb-3). Have digunakan untuk I, you, they, we, sedangkan has untuk he, she, it, dan orang ketiga tunggal. Sedangkan past participle dapat beruparegular atau irregular verb.
Dengan demikian rumus present perfect tense untuk kalimat positif, negatif, dan interogatif adalah sebagai berikut.
Kalimat
Rumus
Contoh Present Perfect Tense
Positif (+)
S + aux. verb(have/has) + V-3/past participle
I have read the book
He has left
Negative (-)
S + aux. verb(have/has) + not + V-3/past participle
I have not read the book
He hasn’t left
Interogatif (?)
aux. verb(have/has) + S + V-3/past participle
Have I read the book
Has he left

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KASUS PELANGGARAN PERBANKAN

RESUME KASUS PEMBOBOLAN DANA NASABAH CITIBANK

Setelah digegerkan oleh kasus Bank Century beberapa waktu lalu, kali ini Indonesia kembali digegerkan dengan pembobolan dana nasabah Citibank. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri menahan tersangka Inong Malinda Dee berusia 47 tahun yang menjabat sebagai Senior Relationship Manager di Citibank, karena diduga melakukan tindak pidana perbankan dan pencucian uang dari uang nasabah yang dipegangnya. Dana nasabah itu lalu dialirkan ke berbagai rekening milik Malinda maupun perusahaan.

Salah satu perusahaan yang menerima aliran dana itu yakni PT Sarwahita Global Management. Pejabat Citibank yang diduga turut terlibat mendirikan PT Sarwahita Global Management (SGM) bersama Malinda Dee telah diberhentikan sementara waktu oleh pihak Citibank. Pejabat tersebut adalah Reniwaty Hamid. Sementara itu, dua orang lainnya yang juga diduga turut mendirikan PTSarwahita Global Management yakni Gesang Situmorang dan Dennis Roy Sangkilawang sudah tidak lagi menjadi pejabat Citibank. Gesang telah pensiun sementara Dennis telah mengundurkan diri. Polri menetapkan status saksi pada Reniwati Hamid dalam kasus pencucian uang dengan tersangka Malinda Dee. Polri mengaku masih fokus kepada Malinda dan belum membidik direksi PT Sarwahita lainnya. Malinda dilaporkan oleh Citibank karena adanya pengaduan atau keluhan tiga nasabah bank tersebut yang kehilangan uang, sehingga total kerugian sementara yang dialami tiga nasabah sebesar Rp16,6 miliar. Wanita yang lahir di Pangkal Pinang pada 5 Juli 1965, sudah 20 tahun bekerja di bank milik Amerika Serikat dan telah tiga tahun melakukan aksi kejahatan perbankan tersebut. Citibank mengakui terbongkarnya dugaan kejahatan pembobolan dana nasabah oleh Malinda Dee bukan temuan audit internal perusahaan tapi laporan nasabah. Direktur Kepatuhan Citibank Yesica Effendi menceritakan kronologi terbongkarnya kasus ini bermula pada 9 februari 2001 di mana seorang nasabah menanyakan kepada Malinda Dee tentang berkurangnya dana pada rekening oleh transaksi yang tidak dikenali.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat(Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan modus yang dilakukan Malinda dengan sengaja telah melakukan pengaburan transaksi dan pencatatan tidak benar terhadap beberapa “slip transfer”. Seorang “teller” Citibank yang berinisial D telah ditetapkan sebagai tersangka dan dua kepala “teller” Citibank Landmark yang berinisial W dan N sudah dimintai keterangan, sementara pihak-pihak yang diduga terlibat kasus ini juga terus dikejar. Sedangkansaksi-saksi yang telah diperiksa hingga kemarin ada 25 orang. Anton merinci saksi-saksi itu tigaorang nasabah Citibank yang melaporkan aksi Malinda ke bank, 18 karyawan Citibank, dan sisanya berasal dari PT Sarwahita Global Management. Malinda mengatakan, Citibank telah menampung dana pencucian uang nasabah Malinda selama10 tahun. Dan selama itu pula para atasan Malinda di Citibank cabang Landmark sangat mengetahui apa yang dilakukan Malinda terhadap uang nasabahnya. Pasalnya Malinda menjadi perpanjangan tangan nasabah untuk mencuci uang tabungan tersebut. Malinda akan menawarkan jasa lain dengan memindahkan rekening nasabah ke bisnis lain seperti asuransi dan produk Citibank lainnya. Dari pencucian uang nasabah ke bisnis lain, nasabah akan mendapatkan keuntungan. Kartu identitas (KTP) lebih dari satu jadi sarana Malinda Dee melancarkan aksi penggelapan dana nasabah dan pencucian uang yang dipraktikkan di delapan bank dan dua perusahaan asuransi. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mengatakan, pihaknya menemukan 28 transaksi mencurigakan dengan rekening atas nama Malinda Dee, tersangka penggelapan uang Citibank dan pencucian uang.Yunus Husein sebelumnya membenarkan ada eks pejabat yang ‘dikerjai’ Malinda. Namun, sang eks pejabat yang kini telah pensiun itu tidak melapor ke polisi. Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo memilih merahasiakan identitas sang eks pejabat itu.

Berdasarkan keteranganPolri, ada 3 nasabah Malinda yang menjadi korban. Mereka sudah menjalani pemeriksaan. Polri juga pernah menyampaikan total uang yang dikuras, untuk sementara mencapai Rp 17 miliar. Polri juga sudah menyita 4 mobil mewah dan rekening milik Malinda senilai Rp 11 miliar. Malinda dijerat pasal pencucian uang dan penggelapan. Mobil mewah masing-masing mobil, Ferrari merah seri F430 Scuderria,  Mercedez Benz warna putih dengan seri E350 dua pintu  dan Ferrari merah bernopol B 125 Dee seri California dan telah dititipkan di Rumah Penitipan Barang Sitaan (Rupbasan). Mobil disita dari apartemen Pacific Place dan di Capital Residence, mungkin ada satu mobil yang dikejar yakni Alphard. Selain itu, diduga Malinda juga memiliki tiga unit apartemen salah satunya di SCBD. Baik mobil mewah dan apartemen milik Malinda dibeli secara kredit

Penyelesaian :
Bank Indonesia (BI) menyatakan telah menghentikan untuk sementara (suspend) penghimpunan nasabah baru di segmen prioritas Citibank Indonesia (Citi Indonesia), yaitu Citigold Wealth Management Banking (Citigold). Hal itu dilakukan sebagai sanksi administratif atas kasus pembobolan dana nasabah senilai Rp 17 miliar oleh seorang relationship manager (RM) bernama Melinda Dee (MD) alias Inong Malinda.

“Kami sudah melakukan berbagai tindakan untuk mengkaji masalah ini, termasuk mengenakan sanksi. Saat ini Citigold sudah di-suspend untuk penghimpunan nasabah baru. Namun nasabah lama dan transaksinya tetap berjalan,” kata Gubernur BI Darmin Nasution dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Rabu (6/4).
Vice President Customer Care Citi Indonesia Hotman Simbolon mengakui, pihaknya memang sudah menghentikan penghimpunan nasabah baru Citigold sesuai permintaan BI. Selain karena adanya praktek kolusi untuk membobol dana nasabah, sanksi tersebut juga diberikan atas kelalaian Citi Indonesia melakukan rotasi untuk karyawannya. Berdasarkan permintaan BI, bank harus melakukan rotasi secara berkala untuk menghindarkan potensi fraud.

“Memang kami tidak melakukan rotasi RM kami, karena sangat tidak mudah memindahkan portofolio nasabah dari RM satu ke RM lainnya. Selain itu, banyak nasabah yang ditangani MD tidak bersedia dipindahkan ke RM selain MD,” jelas Hotman.
Darmin mengatakan, 
suspend tersebut belum diketahui kapan akan dicabut, karena masih menunggu hasil review BI dan penyelidikan pihak Kepolisian. Jika ditemukan bukti-bukti lainnya yang semakin memberatkan, kata dia, sanksinya bisa berbeda dan bisa lebih berat. Sebagai contoh, pencabutan izin bisnis private banking/priority banking.

BI juga telah memanggil Chief Country Officer Citi Indonesia Shariq Mukhtar dan pejabat-pejabat terkait. Selain itu, surat pembinaan atau teguran juga telah diberikan agar tidak kembali merugikan nasabah. Dalam surat itu, BI juga meminta Citi Indonesia melakukan perbaikan internal control, sekaligus meminta penghentian penghimpunan nasabah prioritas baru.
“Kasus di Citibank ini terjadi terutama karena tidak bekerjanya internal control. Supervisi oleh atasan juga tidak optimal. Mereka juga tidak mengimplementasikan rotasi karyawan secara berkala. Selain itu, dual control tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan informasi yang baik kepada nasabah tidak berjalan,” papar Darmin.

Deputi Gubernur BI S Budi Rochadi dan Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah sama-sama menegaskan bahwa, jika terbukti melanggar ketentuan yang berlaku, manajemen Citi Indonesia bisa di-fit and proper test ulang. Namun Halim telah mengakui, terdapat prosedur yang dilompati dalam kasus transfer dana tersebut. Hal itu berarti terjadi penyalahgunaan wewenang oleh MD.
Terkait pengawasan BI secara umum terhadap individu bank masing-masing, kata Darmin, salah satu potensi risiko yang perlu dicermati adalah operasional, terutama standard operational procedure(SOP), sumber daya manusia (SDM), dan sistem informasi. “Untuk pengawasan terhadapnya, terutama perilaku pegawai dan kelemahan SOP, secara berkala BI me-review hasil assesment terhadap laporan pihak audit internal bank maupun eksternal, yaitu kantor akuntan publik,” jelas Darmin.

Priority Banking Rawan
Sebelumnya, Peneliti Eksekutif Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP) BI Ahmad Berlian mengatakan, priority banking memang cukup rawan karena dalam segmen itu, nasabah menuntut kemudahan, sehingga menimbulkan peluang untuk berbuat kejahatan. Sebab itu, BI tengah melakukan kajian untuk menetapkan guidelines bagi segmen tersebut.
“Banyak hal yang harus disempurnakan, apakah membatasi jumlah RM, memberikan edukasi lebih banyak kepada nasabah, atau transparansi produk-produk yang ditawarkan. Setiap orang harus sadar apa yang dia beli dan bank wajib men-declare tingkat risikonya,” jelas Ahmad.
Dia juga tidak memungkiri potensi segmen tersebut digunakan sebagai pencucian uang (money laundering), kendati BI telah mengaturnya dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang anti pencucian uang dan pembiayaan terorisme. Namun, kata Ahmad, justru banyak pelaku pencucian uang yang tidak memilih segmen priority banking dan lebih memilih segmen perbankan biasa. (grc)


Sumber :
http://juliamalsyah.blogspot.com/2013/06/contoh-kasus-kejahatan-perbankan.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JURNAL ETIKA BISNIS

JURNAL 1

PENGARUH CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY DAN  GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

Nama Peneliti                         : VESY NOVRIANTI, GUSNARDI dan RIADI ARMAS
Tahun                                      : 2009
Tempat Penelitian                   : PEKANBARU
Variabel : Corporate Social Responsibility, Good Corporate and Company's Performance (ROE)
Hasil Penelitian                       :

Berdasarkan latar belakang di atas , penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah atau tidak ada pengaruh dari Corporate Social Responsibility dan Tata Kelola Perusahaan yang terdiri dari Manajerial Kepemilikan , Kepemilikan Institusional , Ukuran dewan Direktur ,Komisaris Independen dan Ukuran Komite Audit secara bersamaan dan sebagian untuk perusahaan manufaktur kinerja di Bursa Efek Indonesia . Jumlah ofsample dalam penelitian ini adalah 11 perusahaan manufaktur dari tahun 2009 sampai 2011. Data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk laporan diambil di www.idx.co.id dan Capital Information Center ( PIPM ) Pasar. Variabel independen yang digunakan oleh peneliti adalah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Good Corporate Governance . Peneliti juga menggunakan analisis multiple teknik regresi linier . penelitian Temuan menunjukkan bahwa : (1) CSR dan GCG berpengaruh secara bersamaan ke kinerja perusahaan; 
(2) CSR tidak memberikan pengaruh secara parsial untuk perusahaan kinerja ( ROE ) dan GCG : Kepemilikan Manajerial , Kepemilikan Institusional , Ukuran Dewan Direktur , dan Ukuran Komite Audit tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan ( ROE ) dan hanya Komisaris Independen memberikan pengaruh sebagian untuk kinerja perusahaan ( ROE )

JURNAL 2
PENGARUH CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY DAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2010 -2011

Nama Peneliti                         : MARISSA YAPARTO, DIANNE FRISKO K., S.E., M,Ak. , RIZKY ERIANDNI., S.E., M.Ak.
Tahun                                      : 2010
Tempat Penelitian                   : SURABAYA
Variabel : Corporate Social Responsibility (CSR), Return on Asset(ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS).
Hasil Penelitian                       :

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan yang diproksikan pada Return on Asset, Return on Equity dan Earning Per Share. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2011, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilh secara purposive judgment sampling menurut kriteria. Hasil menunjukan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE serta EPS.

JURNAL 3
PENGARUH DIMENSI ETIKA TERHADAP SIKAP KONSUMEN PADA VIRAL STEALTH MARKETING

Nama Peneliti                         : AMRIN RAPI, ANDI MANGKAU, ANDI DIAN S.R.
Tahun                                      : 2012
Tempat Penelitian                   : MAKASAR
Variabel yang di teliti              : Pemasaran, Marketing, Viral, Stealth marketing, Etika
Hasil Penelitian                       :

Studi kasus pada etnis Bugis-Makassar di Makassar. Persaingan bisnis yang semakin tinggi dewasa  ini,  menuntut  para  pelaku  bisnis  dan  pemasar  untuk  lebih  cerdas  dalam mengkomunikasikan  produk  mereka  kepada  konsumen.  Pola  komunikasi  tersebut tidak hanya lebih murah untuk dilakukan tapi juga dapat diterima baik oleh konsumen. Penelitian ini  mencoba  untuk  memahami  konsumen  lebih dalam  mengenai persepsi  konsumen dalam menilai  faktor  etika  dari  suatu  pemasaran  dan  bagaimana  konsumen  bersikap terhadap hasil penilainya tersebut. Dan variabel apa saja yang paling dominan mempengaruhi sikap tersebut.  Terdapat 12 variabel yang dimasukkan  sebagai varibel yang mempengaruhi sikap konsumen tersebut yaitu persepsi terhadap kelengkapan identitas sender, persepsi terhadap kelengkapan  deskripsi  kondisi  produk,  persepsi  terhadap  kebenaran  identitas  sender, persepsi  terhadap  kebenaran  deskripsi  produk,  persepsi  terhadap  intrusion,  persepsi terhadap deception, persepsi terhadap fairness, kepercayaan, merekomendasikan, keinginan membeli,  menceritakan,  dan  dimanfaatkan.  Metode  yang  digunakan  adalah  penelitian lapangan  berupa  pengumpulan  data  yang  dilaku kan  dengan  cara  membagikan kuisioner kepada konsumen etnis Bugis-Makassar yang berdominsili di kota Makassar yang memiliki account  Facebook  dan  merupakan  bagian  dari  generasi  Y.  Untuk  memecahkan masalah yang  diajukan  dalam  penelitian  ini,  maka  digunakan  analisis  diskriminan  untuk

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS